KARYA
ILMIAH SEDERHANA
Tentang
Analisis Penokohan dalam Novel Salah Asuhan
Karya Abdul Muis
Dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia
di Madrasah Tsanawiyah Persatuan Umat Islam Tenajar
Di
Susun Oleh
1.
__________________
2.
__________________
3.
__________________
MADRASAH
TSANAWIYAH
PERSATUAN
UMAT ISLAM TENAJAR
MTs
PUI TENAJAR
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur
kehadirat Allah subhanahu wataala,
yang telah memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana ini.
Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan karya ilmiah sederhana ini adalah untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada semester II di Kelas IX Madrasah
Tsanawiyah Persatuan Umat Islam Tenajar.
Namun dalam penyusunannya kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kualitas sempurna, oleh karena
itu dengan rendah hati kami menanti saran dan kritik yang sifatnya membangun
dari semua selaku pembaca.
Dalam kesempatan ini
perkenankanlah saya menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:
1.
Bapak Samsul Farikhin,
S.Ag., M.S.I, selaku Kepala MTs PUI Tenajar,
2.
Bapak Johan Syah,
S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,
3.
Seluruh civitas
akademika MTs PUI Tenajar, baik yang membantu secara langsung atau tidak
langsung dalam menyelesaikan karya ilmiah sederhana ini.
Harapan kami semoga karya ilmiah
sederhana ini dapat berguna untuk para pembaca, khususnya untuk pembelajaran
mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTs PUI Tenajar.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah
Sastra merupakan ungkapan pikiran manusia dalam
bentuk karya tulis yang diberi aturan keilmuan agar menjadi indah untuk dibaca,
didengar, dan dirasakan. Dalam ilmu
kesusastraan sastra dibagi ke dalam 3 genre, yaitu; puisi, prosa, dan drama.
Dalam genre prosa kita bisa menjumpai novel,
cerpen, dan cergam yang tentunya sudah sering dinikmati lewat membaca dalam
rangka tugas sekolah atau ketika sedang dalam keadaan santai sebagai bacaan
ringan.
Salah satu novel yang pernah dibaca penulis adalah
karya Abdul Muis dengan judul Salah Asuhan yang diterbitkan pada tahun 1928.
Dalam novel tersebut diceritakan karakter tokoh yang menurut penulis sangat
menarik untuk dilakukan penelitian.
Oleh karena itu melalui karya ilmiah sederhana ini
penulis ingin melakukan penelitian terhadap karakter tokoh yang ada di dalam
novel Salah Asuhan tersebut.
1.2. Identifikasi
Masalah
1.2.1.
Penokohan dalam novel Salah Asuhan,
1.2.2.
Alur cerita dalam novel Salah Asuhan,
1.2.3.
Amanat pengarang dalam novel Salah Asuhan,
1.2.4.
Tema dalam novel Salah Asuhan.
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
Masalah
dalam karya ilmiah sederhana ini jika dijadikan rumusan masalah maka akan
menjadi sebuah pertanyaan, bagaimanakah penokohan yang ada dalam novel Salah
Asuhan karya Abdul Muis?
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian
Novel
Menurut Nurhadi dkk, novel adalah bentuk karya sastra yang di
dalamnya terdapat nilai-nilai budaya sosial, moral, dan pendidikan.
2.2. Pengertian
Novel Salah Asuhan
Salah
Asuhan adalah sebuah novel Indonesia karya Abdoel Moeis yang diterbitkan tahun 1928 oleh Balai Pustaka. Novel yang kala itu terbit di
Hindia Belanda ini sekarang telah dianggap
sebagai salah satu karya sastra
Indonesia modern awal terbaik sepanjang masa (Siregar,
1964).
2.3. Pengertian Penokohan dalam Unsur Intrinsik
Penokohan adalah cara sastrawan menampilkan tokoh
(Aminuddin, 1984:85).BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sinopsis
Novel Salah Asuhan Karya Abdul Muis
Hanafi laki-laki muda asli Minangkabau berpendidikan tinggi dan
berpandangan kebarat-baratan, bahkan ia cenderung memandang rendah bangsanya
sendiri. Dari kecil Hanafi berteman dengan Corrie Du Busse, gadis indo-belanda
yang amat cantik parasnya. Karena selalu bersama-sama mereka pun saling
mencintai, tapi cinta mereka tidak dapat disatukan karena perbedaan bangsa.
Jika orang pribumi menikah dengan keturunan Belanda maka mereka akan dijauhi
oleh para sahabatnya dan orang lain. Untuk itu Corrie pun meninggalkan Minangkabau
dan pergi ke Betawi. Perpindahan itu sengaja ia lakukan untuk menghindar dari Hanafi
dan sekaligus untuk meneruskan sekolahnya.Akhirnya ibu Hanafi ingin menikahkan Hanafi dengan Rapiah. Rapiah adalah sepupu
Hanafi, gadis Minangkabau sederhana yang berperangai halus, taat pada tradisi
dan adatnya. Ibu Hanafi ingin menikahkan Hanafi dengan Rapiah yaitu untuk
membalas budi pada ayah Rapiah yang telah membantu membiayai sekolah Hanafi.
Awalnya Hanafi tidak mau karena cintanya hanya untuk Corrie saja, tapi dengan
bujukan ibunya walaupun terpaksa ia menikah juga dengan Rapiah. Karena Hanafi
tidak mencintai Rapiah, di rumah Rapiah hanya diperlakukan seperti babu,
mungkin Hanafi menganggap bahwa Rapiah itu seperti tidak ada
apabila banyak temannya orang Belanda yang datang ke rumahnya. Hanafi dan
Rapiah dikaruniai seorang anak laki-laki, yaitu Syafii.
Suatu hari Hanafi digigit anjing gila, maka ia harus berobat ke
Betawi agar sembuh. Di Betawi Hanafi dipertemukan kembali dengan Corrie.
Disana, Hanafi menikah dengan Corrie dan mengirim surat pada ibunya bahwa dia
menceraikan Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah pun sangat sedih tetapi walaupun Hanafi
seperti itu, Rapiah tetap sabar dan tetap tinggal dengan ibu Hanafi. Perkawinannya
dengan Corrie ternyata tidak bahagia, sampai-sampai Corrie dituduh suka
melayani laki-laki lain oleh Hanafi. Akhirnya Corrie pun sakit hati dan pergi
dari rumah menuju Semarang. Corrie sakit kolera dan meninggal dunia, Hanafi
sangat menyesal telah menyakiti hati Corrie dan sangat sedih atas kematian
Corrie, Hanafi pun pulang kembali ke kampung halamannya dan menemui ibunya.
Disana Hanafi hanya diam saja. Seakan-akan hidupnya sudah tidak ada artinya
lagi. Hanafi sakit, kata dokter ia minum sublimat (racun) untuk mengakhiri
hidupnya, dan akhirnya dia meninggal dunia.
3.2. Analisis
Penokohan dalam Novel Salah Asuhan Karya Abdul Muis
NAMA TOKOH
|
TEKS NOVEL
|
ANALISIS
|
|
Hanafi
|
1.
Hanafi laki-laki muda asli Minangkabau, berpendidikan tinggi dan
berpandangan kebarat-baratan, bahkan ia cenderung memandang rendah bangsanya
sendiri.
2.
Karena Hanafi tidak mencintai Rapiah, di rumah Rapiah hanya
diperlakukan seperti babu, mungkin Hanafi menganggap bahwa Rapiah itu seperti
tidak ada apabila banyak temannya orang Belanda yang datang ke rumahnya.
3.
Hanafi menikah dengan Corrie dan mengirim surat pada ibunya
bahwa dia menceraikan Rapiah.
4.
Perkawinannya dengan Corrie ternyata tidak bahagia, sampai-sampai
Corrie dituduh suka melayani laki-laki lain oleh Hanafi.
5.
Hanafi sangat menyesal telah menyakiti hati Corrie dan sangat
sedih atas kematian Corrie, Hanafi pun pulang kembali ke kampung halamannya
dan menemui ibunya.
6.
Hanafi sakit, kata dokter ia minum sublimat (racun) untuk
mengakhiri hidupnya, dan akhirnya dia meninggal dunia.
|
|
|
Corrie
|
1.
Dari kecil Hanafi berteman dengan Corrie Du Busse, gadis indo-belanda
yang amat cantik parasnya.
2.
Untuk itu Corrie pun meninggalkan Minangkabau dan pergi ke
Betawi. Perpindahan itu sengaja ia lakukan untuk menghindar dari Hanafi dan
sekaligus untuk meneruskan sekolahnya.
3.
Di Betawi Hanafi dipertemukan kembali dengan Corrie. Disana, Hanafi
menikah dengan Corrie dan mengirim surat pada ibunya bahwa dia menceraikan
Rapiah.
4.
Perkawinannya dengan Corrie ternyata tidak bahagia, sampai-sampai
Corrie dituduh suka melayani laki-laki lain oleh Hanafi. Akhirnya Corrie pun
sakit hati dan pergi dari rumah menuju Semarang.
|
||
Rapiah
|
1.
Rapiah adalah sepupu Hanafi, gadis Minangkabau sederhana yang
berperangai halus, taat pada tradisi dan adatnya.
2.
Karena Hanafi tidak mencintai Rapiah, di rumah Rapiah hanya
diperlakukan seperti babu, mungkin Hanafi menganggap bahwa Rapiah itu seperti
tidak ada apabila banyak temannya orang Belanda yang datang ke rumahnya.
3.
Disana, Hanafi menikah dengan Corrie dan mengirim surat pada
ibunya bahwa dia menceraikan Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah pun sangat sedih
tetapi walaupun Hanafi seperti itu, Rapiah tetap sabar dan tetap tinggal
dengan ibu Hanafi.
|
||
Ibu
Hanafi
|
1.
Akhirnya ibu Hanafi ingin menikahkan Hanafi dengan Rapiah.
2.
Ibu Hanafi ingin menikahkan Hanafi dengan Rapiah yaitu untuk
membalas budi pada ayah Rapiah yang telah membantu membiayai sekolah Hanafi.
3.
Hanafi menikah dengan Corrie dan mengirim surat pada ibunya
bahwa dia menceraikan Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah pun sangat sedih tetapi
walaupun Hanafi seperti itu, Rapiah tetap sabar dan tetap tinggal dengan ibu Hanafi.
4.
Hanafi pun pulang kembali ke kampung halamannya dan menemui
ibunya.
|
||
Syafii
|
Hanafi
dan Rapiah dikaruniai seorang anak laki-laki, yaitu Syafii.
|
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penokohan
yang disuguhkan oleh pengarang merupakan gambaran kondisi sosial masyarakat
pada zaman itu, di mana adat istiadat masih melekat kuat pada masyarakat
Minagkabau. Namun dari sekian banyak masyarakat Minangkabau yang memegang teguh
adat, ada saja sebagian masyarakat yang menganggap bahwa adat istiadat lokal
tidak memiliki gengsi/prestis untuk dijadikan tuntunan dalam hidup
bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1xbet korean - How To Use & Deposit With 1XBET Kenya
BalasHapus1xbet korean - Best & Top Betting Websites for Betting Online in Kenya · 1xbet korean. 1xbet 1xbet зеркало korean - Top Betting Websites for Betting Online in Kenya.